Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, harus segera menemukan solusi untuk meningkatkan produktivitas Kylian Mbappe.
Kylian Mbappe memiliki masalah yang sama di tiga tim terakhir yang ia bela.
Masalah ini dimulai setelah Luis Enrique melakukan eksperimen di Paris Saint-Germain.
Luis Enrique menggeser Mbappe ke posisi penyerang tengah agar Bradley Barcola bisa mengeksplorasi posisi sayap kiri.
Didier Deschamps melanjutkan eksperimen ini untuk Timnas Prancis di Euro 2024.
Namun, Mbappe gagal produktif dan akhirnya hanya mencetak satu gol.
Kepindahan sang penyerang di Real Madrid justru dianggap memperpanjang masalah ini.
Dilansir
NAGA333 dari atlanticpapercatalog.com, Carlo Ancelotti jadi memiliki masalah turunan yang harus ia urai.
Mbappe sendiri tidak memiliki kualitas untuk menjadi seorang penyerang tengah.
Semasa tampil bersama Paris Saint-Germain, ia bahkan berulang kali meminta klub untuk mendatangkan pemain nomor sembilan.
Masalahnya, Real Madrid tidak memiliki stok pemain yang bisa membantu mengatasi masalah ini.
Rodrygo dan Vinicius Junior memiliki kekuatan yang sama dengan Mbappe di sayap Real Madrid.
Mengorbankan salah satu di antaranya menjadi keputusan yang lebih berisiko.
Hingga saat ini, Mbappe belum juga menunjukkan perbaikan saat dipasang sebagai penyerang tengah.
Catatan golnya pada awal musim 2024-2025 menunjukkan kelemahan tersebut.
Mbappe baru mencetak tiga gol dalam lima laga bersama Real Madrid di semua ajang.
Performanya semakin mengenaskan kala membela Timnas Prancis di UEFA Nations League.
Ia tampil mengecewakan kala Timnas Prancis menelan kekalahan dari Timnas Italia.
Dechamps lantas memutuskan untuk mengistirahatkannya saat melawan Timnas Belgia.
Kontribusi gol yang minim membuat Mbappe dikhawatirkan bisa mengalami penurunan kemampuan.
Ancelotti harus menemukan solusi agar investasi Real Madrid ke sang striker tidak berakhir sia-sia.
0 Komentar