Armada Hansi Flick benar-benar meledak pada permulaan Liga Spanyol musim ini.
Barcelona membukukan rapor tanpa cela dalam 6 pertandingan perdana.
Raihan sempurna 18 poin menempatkan mereka di puncak klasemen.
Rival abadi, Real Madrid, ditinggalkan dengan selisih 4 angka.
Keberhasilan ini dibarengi kemampuan mencetak gol yang mengerikan.
Robert Lewandowski dkk sudah 22 kali menjebol gawang musuh.
Jumlah tersebut unggul 9 butir dari produktivitas Real Madrid.
Terbaru, Blaugrana menghantam Villarreal, klub yang sebelumnya tak terkalahkan musim ini, dengan skor mencolok 5-1 di markas sang rival.
Kondisi yang ada melahirkan sebuah rekor bagi Flick dan pasukannya.
Dengan koleksi 18 poin dan mencetak 22 gol dalam 6 partai perdana, Barcelona menyamai rekor start terbaik mereka di Liga Spanyol pada abad ke-21.
Catatan sebelumnya dibukukan pada awal musim 2013-2014.
Barca asuhan Gerardo 'Tata' Martino melakoni permulaan identik dengan 18 poin dan mencetak 22 gol.
Masih diperkuat sederet legendanya macam Lionel Messi, Xavi, hingga Andres Iniesta, The Catalans secara beruntun menggilas Levante 7-0, Malaga 1-0, Valencia 3-2, Sevilla 3-2, Vallecano 4-0, dan Sociedad 4-1.
Rentetan kemenangan kala itu bahkan memanjang hingga 8 partai beruntun.
Secara otomatis, Hansi Flick juga masuk buku rekor Liga Spanyol.
Eks arsitek Bayern Muenchen menjadi satu dari hanya tujuh pelatih baru yang berhasil memenangi 6 partai pertamanya di LaLiga.
Lagi-lagi dia mengikuti jejak pencatat rekor terakhir, Tata Martino, pada 11 tahun silam.
"Saya sangat bangga dengan cara tim bermain dan peran pemain-pemain saya," kata Flick dikutip dari laman klub.
"Saya senang karena tim bermain kompak sepanjang waktu, dalam menyerang dan bertahan."
"Kami bermain intens selama 90 menit dan saya suka sikap tersebut."
"Kami terfokus sepanjang waktu, tapi kami juga menikmati bermain dengan sepak bola yang indah," lanjutnya. Seperti ynag dilansir
NAGA333 dari atlanticpapercatalog.com.
Akan tetapi, start sebagus ini tentu bukan jaminan Barcelona bisa mempertahankannya sampai akhir musim.
Periode Tata Martino dahulu menjadi bukti sahih.
Bayangkan, mereka membungkus 12 kemenangan dan hanya sekali seri dalam 13 partai perdana 2013-2014.
Total sepanjang kompetisi musim tersebut, Messi dkk sampai menggelontorkan 100 gol!
Namun, yang tertawa di akhir adalah Atletico Madrid.
Pasukan Diego Simeone menjadi juara dengan keunggulan 3 poin atas Barca dan Real Madrid.
Tim asuhan Tata Martino mengalami kemerosotan performa setelah pergantian tahun.
Dari 21 partai sejak memasuki 2014, Barca kehilangan angka dalam 9 pertandingan.
Pastinya Hansi Flick tidak mau kejadian yang dialami generasi Leo Messi 11 musim lalu terulang lagi.
0 Komentar