Kota Tokyo Melarang Meminum-minuman Keras Di Siang Hari

Naga333-Pemerintah setempat telah mengeluarkan larangan untuk meminum minuman keras di siang hari di kota Tokyo.Sebagian orang menganggap tindakan tersebut normal, pada bulan Oktober akan mulai berlaku peraturan tersebut dimana meminum minuman keras dijalan atau ditempat umum akan dianggap ilegal di Shibuya.

"hanya di perbolehkan meminum minuman keras pada jam 6 sore sampai jam 5 pagi" sambil menikmati makanan. Kota Shibuya yang merupakan wilayah mandiri di Tokyo dan mempunyai peraturan tersendiri, 

Walikota Ken Hasebe baru-baru ini mengatakan" Kami telah melakukan berbagai upaya memajukkan dan menertibkan kota Shibuya".

" Memang, prisipnya mengatakan anda boleh minum, tapi dengan mentaati peraturan yang ada. peraturan yang tidak melarang minum didalam cafe atau bar.Dan berita tersebut tidak mengejutkan penduduk setempat.



Shibuya membatasi aktivitas yang terkait dengan perayaan Halloween di wilayah tersebut dengan membatasi larangan meminum minuman keras dijalan atau kota Shibuaya pada waktu yang di tentukan oleh pemerintah setempat.

"Walikota Hasebe mengatakan" pemerintah akan memberlakukan peraturan tersebut pada Oktober dan peraturan tersebut akan terus dibelakukan dalam waktu yang sangat lama.

Kota Shibuya mempunya beberapa tempat bersejarah atau tempat yang paling terkenal di dunia diantaranya Tempat Ibadah Meiji, Taman Yoyogi,dan Perang Shibuya yang diterima sebagai konvergensi paling aktif di dunia.

Dan pada bulan April dan Mei tahun ini kemungkinan akan ada berjuta wisatawan yang akan berkunjung ke negara ini. Jepang sendiri telah berjuang untuk ber adaptasi terhadap pariwisata yang berlebihan sejak kembali terjadi pasca pademi.



mengajarkan tamu akan budaya setempat menjadi bagian besar dalam mengolah konvergensi wisatawan global. Dikota bersejarah Kyoto, memungkinkan untuk mengenali Geisha dan murid-muridnya( Maiko )di sekitar pintu belakang tua.

Masyarakat setempat telah berusaha keras untuk mencengah orang luar menganggu perempuan-perempuan itu saat mereka pergi dan pulang kerja. Para Travel perjalanan dan pejabat setempar telah bekerja sama memasang spanduk dan menyebarkan selebaran tentang berbagai tradisi sosial di jepang, dengan para tamu diminta untuk tidak menghubungi para wanita, mengenakan Kimono mereka, atau mengambil foto mereka tanpa izin.

Bukan saja pemerintah dan para biro perjalana tetapi juga masyarakat setempat atau penduduk disekitar Gion juga telah melakukan tindakan tertentu, seperti menutup pintu belakang yang bersifat rahasia. Meski sudah dilakukan dengan berbagai upaya tetap saja ada gangguan yang lain seperti "Geisha paparazzi" yang sering menimbulkan pertikaian dikalangan tamu dan masyarakat setempat.(17/06/2024)

0 Komentar