Kalau Sudah Ngacir, Rafael Leao Hanya Bisa Dihentikan dengan Peluru

Leao sedang on-fire dalam dua bulan terakhir. Dalam 12 penampilan di semua ajang, pemain Portugal ini membukukan 6 gol dan 5 assist buat AC milan. Seiring dengan bagusnya performa pemain berusia 24 tahun ini, AC Milan pun mendapatkan hasil-hasil bagus. Dalam 9 laga terakhir di Liga Italia sejak Februari, Setan Merah meraih 22 poin dari kemungkinan maksimal 27. Tim asuhan Stefano Pioli juga mampu lolos ke babak perempat final Liga Europa dengan menyingkirkan Rennes dan Slavia Prague selama periode itu. Pada Kamis (11/4/2024), AC Milan akan menjamu AS Roma di leg pertama babak perempat final Liga Europa di San Siro. Sorotan pertandingan ini akan tertuju pada duel "pemain nomor 10" dari kedua kubu.



Kalau AC Milan punya Leao, AS Roma mengandalkan Paulo Dybala. Sejak Februari, Dybala menyumbang 7 gol dan 2 assist dalam 10 penampilan di semua kompetisi. Sejauh ini Dybala telah membukukan 14 gol dan 8 assist buat AS Roma di semua ajang 2023-2024. Kontribusi Paulo Dybala bagi klubnya lebih kurang sama dengan Rafael Leao. Di AC Milan, Leao total telah menorehkan 12 gol dan 10 assist. Perbandingan antara 2 pemain ini disorot oleh mantan pemain Liga Italia, Juan Sebastian Veron. Veron adalah kompatriot Dybala yang juga merupakan eks penggawa Timnas Argentina. Namun, dia ternyata lebih memilih Rafael Leao ketika diminta menentukan siapa yang lebih bagus. "Di antara dua pemain itu, saya memilih Leao," kata eks gelandang Sampdoria, Parma, Lazio, dan Inter Milan itu kepada Tuttomercatoweb. "Leao tidak bisa diprediksi ketika melakukan sprint, ketika menggocek, ketika berakselerasi dan menyerang dari sayap." "Dalam serangan balik, ketika dia sudah berlari, butuh sebuah peluru untuk menghentikannya." "Di mata saya, AC Milan sekarang sudah bermain dengan mapan." "Mereka memiliki tim solid yang mampu mendukung permainan Leao." "Tidak mengherankan AC Milan mendapatkan hasil-hasil optimal saa Leao juga tampil bagus." "Harus diakui dia masih seorang penyerang yang jarang membantu pertahanan." "Akan tetapi, saat menguasai bola di kakinya, dia mampu menciptakan permainan yang sempurna kapan saja," pungkas Veron.

NAGA333

0 Komentar