Gembong Narkoba Fredy Pratama Dilindungi Gangster Thailand

Polri masih terus berupaya menangkap gembong narkoba Fredy Pratama yang saat ini terindikasi berada di Thailand dan dilindungi oleh gangster dari negara tersebut. “Fredy Pratama keberadaannya masih terindikasi di Thailand. 

Kami masih mendapatkan kesulitan untuk melakukan penangkapan, karena saya bilang tadi, dari kemarin dia dilindungi oleh gangster, katakanlah ‘orang tuanya’ adalah bagian dari sindikasi narkoba di daerah Thailand,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol. Mukti Juharsa dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat, (29/12). 

Mukti meminta semua pihak untuk bersabar terkait upaya Polri menang­kap Fredy. Dia mengung­kapkan bahwa Bareskrim sudah bekerja sama dengan semua pihak, termasuk instansi berwenang di Thailand untuk menangkap Fredy Pratama. 

“Kami tetap melakukan kerja sama dengan polisi Thailand. Bahkan, seka­rang kami sudah join dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan gabungan antara BNN, Bareskrim, Bea Cukai, kepolisian Thailand, Divhubintern, Bea Cukai dari Thailand, dan Interpol,” kata Mukti.



Untuk diketahui, sejumlah orang anggota jaringan Fredy Pratama sudah ditangkap. Pada bulan November 2023, Satgas Pe­nanggulangan Penyalahgu­naan dan Peredaran Gelap Narkoba Polri me­nangkap jaringan narkoba Fredy Pratama berinisial B, yang merupakan anak buah Fredy, di Bekasi, Jawa Barat. 

“Inisial B, tapi bukan selebgram, dia orang biasa, tapi jaringan Fredy Pratama,” kata Mukti di Jakarta, Senin (20/11). Selain itu, anggota jaringan Fredy Pratama, yaitu Fajar Reskianto, sudah dijatuhi hukuman 20 tahun penjara karena berperan sebagai kurir serta kepemilikan sabu sebanyak 21 kilogram. 

Sebelumnya Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho menyatakan pihaknya masih memburu bandar narkoba kelas ka­kap, Fredy Pratama. 

Sandi berharap, Fredy dapat ditangkap dalam waktu dekat. “Fredy Pratama saat ini sedang dalam proses pe­ngejaran, mohon doanya,” ucap Sandi kepada wartawan. Sandi mengatakan, pe­nangkapan tersebut nan­tinya dapat memastikan siapa sosok yang berperan dominan dalam sindikat Fredy Pratama itu. 

Adapun sejauh ini, Sandi mengatakan, butuh proses dalam memburu dan menangkap seseorang. Ia pun mengibaratkan pencarian Fre­dy Pratama ini seperti barang yang hilang. 

“Kita mencari barang hilang aja kita perlu mengingat-mengingat apalagi mencari orang butuh proses mangkanya butuh komunikasi, butuh koordinasi dengan semua pihak agar bisa mendapatkan koordinasi yang signifikan,” ujarnya.


0 Komentar