Xavi Hernandez mengkritik keras kepemimpinan wasit Cesar Soto Grado dalam duel Getafe vs Barcelona.
Kedua tim bermain imbang 0-0 dalam agenda pekan perdana Liga Spanyol di Coliseum Alfonso Perez, Minggu (13/8/2023).
Sang pelatih Barca menuding pasukannya menjadi korban standar ganda keputusan wasit selama pertandingan.
Xavi sendiri menjadi korban pengusiran pada menit ke-70.
Ia mendapat kartu merah karena mengkritik wasit yang dianggap lebih memihak Getafe.
"Jika partai ini adalah produk LaLiga, sungguh hal yang sangat memalukan," ujarnya seusai laga, dikutip BolaSport.com dari Mundodeportivo.
"Saya mengerti kenapa orang-orang tidak menonton sepak bola kita."
"Kami dirugikan oleh wasit dan dia harus menjelaskannya sendiri."
"Wasit membiarkan lawan melakukan apa pun yang mereka inginkan, dan semua yang kami lakukan adalah pelanggaran," lanjutnya.
Atas komentar tersebut, Xavi terancam mendapatkan sanksi tambahan karena meragukan integrasi pengadil lapangan secara terbuka.
Di lain pihak, Jose Bordalas menilai wasit tak perlu disalahkan.
Klaim Xavi soal buruknya kinerja Cesar Soto dkk dianggapnya cuma memperkeruh suasana.
"Saya pikir Xavi tidak menolong LaLiga dengan menggembar-gemborkan hal itu," kata Bordalas.
"Wasit tidak menguntungkan satu pihak secara khusus.
Aksi paling kasar di pertandingan bahkan datang dari pemain Barca, Raphinha," lanjutnya.
Bordalas menunjuk kepada insiden kartu merah yang diterima Raphinha jelang turun minum.
Winger Barcelona itu diusir wasit karena menyikut Gaston Alvarez.
Adapun satu kartu merah lain dilayangkan buat pemain Getafe, Jaime Mata, akibat kartu kuning kedua seusai jeda.
Xavi juga menuding wasit keliru tak memberi tendangan penalti ketika Ronald Araujo terjatuh di area terlarang pada menit ke-100.
Bek asal Uruguay kehilangan keseimbangan setelah kakinya terkena kontak dengan Juan Iglesias.
Wasit meninjau lewat VAR, tapi menolak klaim itu karena menilai Gavi lebih dulu melakukan handball.
"Handball buat Gavi itu keputusan yang dibuat-buat," ujar Xavi.
Bordalas menganggap keluhan-keluhan eks maestro lini tengah timnas Spanyol itu dilakukan hanya sebagai alibi atas kegagalan Barcelona meruntuhkan benteng Getafe.
Los Azulones ramai dikritik karena memainkan strategi ultradefensif untuk memadamkan agresi Robert Lewandowski dkk.
Bordalas sendiri digugat lantaran menurunkan kema parkir bus dengan kebanyakan berpola 6-2-2.
Justru Bordalas menilai keberhasilan klub semenjana seperti Getafe menahan Barcelona yang patut disorot, bukannya menyemprot kinerja wasit.
"Berbicara soal wasit adalah cara Barca menutupi permainan buruk mereka dan performa hebat dari pemain saya," ujarnya.
"Keindahan sepak bola menunjukkan sebuah tim kecil mampu berdiri seimbang dengan Barca."
"Itu hanya pembenaran bahwa mereka tidak mendapatkan tiga poin dari kami," kata Bordalas.
Daftar Slot Gacor
0 Komentar