Titik Balik Timnas Maroko, Si Pembunuh Raksasa dari Afrika

Titik balik timnas Maroko, kuda hitam tangguh hingga menjadi pembunuh para raksasa di Piala Dunia 2022.

Kisah kesuksesan timnas Maroko menembus semifinal Piala Dunia 2022 menjadi hal yang tercatat dalam sejarah. Pencapaian tersebut membuat timnas Maroko menjadi negara pertama asal Afrika yang mampu menorehkannya di Piala Dunia.

Sebelum timnas Maroko, prestasi terbaik negara-negara Benua Afrika hanya sampai perempat final. Kamerun (1990), Senegal (2002), dan Ghana (2010), adalah tiga negara dengan pencapaian terbaik.

Namun, kelolosan Maroko tak hanya menjadi prestasi negara, tetapi juga catatan apik bagi Afrika.

Di balik kesuksesan Maroko, titik balik menghampiri mereka saat tiga bulan menjelang berlangsungnya Piala Dunia 2022, tepatnya pada Agustus.

Pelatih Maroko saat itu, Valid Halilhodzic, didepak dari kursi jabatan setelah mengantarkan tim lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. Federasi Sepak Bola Maroko (FRMF), mengungkapkan bahwa visi dan misi Halilhodzic sudah tidak sejalan lagi.

Sialnya, Halilhodzic mengalami pemecatan ini bukan kali pertama dalam kariernya di tim nasional.

Sebelumnya, bersama Pantai Gading (2010) dan Jepang (2018), dirinya juga didepak setelah mengantarkan tim lolos ke putaran final Piala Dunia. Selain itu, konflik yang terjadi antara Halilhodzic dan Hakim Ziyech disebut menjadi salah satu alasan pemecatan.

Ketegangan antara keduanya membuat Ziyech memutuskan untuk pensiun dini dari Maroko pada 2021 lalu. Ziyech adalah andalan di lini serang Maroko sejak tahun 2015 lalu.

Namun, setelah Halilhodzic dipecat dan digantikan oleh pelatih Maroko saat ini, Walid Regragui, Ziyech kembali dipanggil. Keputusan dipanggilnya Ziyech mendatangkan berkah tersendiri bagi Maroko di Piala Dunia 2022.

Ziyech memimpin Maroko tampil luar biasa dengan menumbangkan negara-negara favorit.

Perjalanannya di Piala Dunia 2022 bisa disebut sebagai kuda hitam sekaligus pembunuh para raksasa. Di fase grup, Maroko tergabung bersama Belgia, Kroasia, dan Kanada.

Namun, siapa yang mengira bahwa Maroko akan mengakhiri fase grup dengan menjadi pemuncak klasemen. Bermain imbang tanpa gol di partai pertama melawan Kroasia, tim berjulukan Singa Atlas ini membuka mata dunia dengan menundukkan Belgia di laga berikutnya.

Skor 2-0 membuat Hakim Ziyech dkk. menjadi salah satu tim yang patut diperhitungkan. Di partai terakhir melawan Kanada, Maroko menang 2-1 dan membuat mereka lolos ke babak 16 besar.

Lawan tangguh menanti, yakni timnas Spanyol asuhan Luis Enrique yang jadi unggulan.

Dengan susah payah, Maroko memulangkan Spanyol usai menang adu penalti dengan skor telak 3-0.

Kejutan berlanjut di babak perempat final dengan menumbangkan Portugal, yang dihuni pemain mentereng seperti Cristiano Ronaldo. Kemenangan 1-0 sudah cukup membuat mereka mencetak sejarah melaju ke semifinal.

Pasca-laga melawan Portugal, Walid Regragui mengungkapkan bahwa dirinya senang bisa membawa Maroko menggoreskan sejarah bagi Afrika di Piala Dunia.

"Kami melawan tim Portugal yang sangat hebat," kata Regragui dari Goal.

"Kami bertaruh pada semua yang kami miliki. Kami masih memiliki para pemain yang cedera."

"Saya mengatakan kepada orang-orang sebelum pertandingan, kami harus menulis sejarah untuk Afrika."

"Saya sangat, sangat senang," ujar Regragui.

Kini, Maroko akan menghadapi lawan yang lebih tangguh, yakni Prancis, yang merupakan juara bertahan.

Duel tersebut akan digelar di Al Bayt Stadium, Rabu (14/12/2022) malam waktu setempat atau Kamis dini hari pukul 02.00 WIB.

Bisakah Maroko kembali bergaung dengan menumbangkan Prancis di semifinal? Menarik untuk dinantikan.

0 Komentar